Please Subscribe

Senin, 02 September 2013

Kelakuan anak kecil bermotor di jalanan

Berawal dari keprihatinan melihat banyak anak dibawah umur yang sudah mengendarai motor lalu lalang dijalanan....tanpa mengerti aturan lalulintas, ugal ugalan, membahayakan diri sendiri, dan juga membahayakan orang lain.


Tidak jarang kita lihat, anak kecil yang kakinya saja belum cukup panjang untuk sampai bisa menjejak tanah, diajari orang tuanya untuk mengendarai motor. Dan yang parahnya, seringkali saya lihat orangtuanya sepertinya bangga bisa mengajari anaknya bermotor.
Ada banyak kilah dan alasan membiarkan anak mengendarai motor, mulai dari ngirit ongkos, nganter jarak dekat, dll


Jago Berkilah




Harus diakui, ada beberapa dampak bodoh yang dianggap baik ketika anak sudah bisa mengendarai motor seperti
1. Anak bisa nganter-jemput ibunya ke pasar,
2. Bisa disuruh bapaknya beli rokok kapanpun, dan cepat.
3. Bisa ngirit ongkos angkot yang semakin mahal
4. Bisa pergi kesekolah pavorit yang jauh dari rumah
5. Terlihat anaknya sudah dewasa, mandiri dan gaya, tidak menyusahkan orang tua karena kemana mana bisa sendiri pake motor
dan lain lainnya......(tambahin sendiri gan!)

Tapi yang sering kali dilupakan oleh orang tua, kakak, tetangga, masyarakat, bapak RT/RW, dll adalah:
1. Jago mengendarai motor tidak berarti jago berlalu lintas.
Yang udah cukup umur saja SIM banyak yang beli dari OKNUM bapak polisi yang selalu melindungi dan melayani
2. Mendidik anak tidak taat aturan.
Jangankan untuk taat, tahu saja aturan kagak. Eh, jangankan ngasih tahu anak, orang tuanya saja banyak yang tidak tahu aturan lalu lintas...
3. Mendidik anak untuk semakin tebal muka.(ignorant!)
Anak yang mengendarai motor cenderung semakin sok jago, sombong, dan gak tahu malu ketika melanggar aturan.
4. Mendidik anak untuk koruptif dan matre.
Segala sesuatu bisa diselesaikan dengan uang. Ketika ditilang, anak dengan mudah berfikir penyelesainnya adalah dengan menyogok sang OKNUM polisi.
5. Mendidik anak untuk abai.
Anak cenderung mengendarai motor secara membahayakan, baik dirinya juga orang lain. Jangankan memikirkan keselamatan orang lain dijalan, memikirkan keselamatannya sendiri saja kagak.
6. Membahayakan diri sendiri, juga orang lain.
7. Mendidik anak untuk jadi kader geng motor alay.
dan masih banyak dampak negatif lainnya ketika kita membiarkan anak mengendarai motor....

Apa yang bisa ktia lakukan sebagai masyarakat?
1. Jangan biarkan ada anak mengendarai motor di lingkungan kita
2. Ingatkan bapak, ibu, tante, tetangga, teman, adik, guru disekolah, akan bahaya membiarkan anak mengendarai motor
3. Me LIKE facebook page CAMOT buat yang punya facebook, lalu mempromosikannya.

Khusus untuk agan dari pihak kepolisian:
1. Jangan obral SIM buat anak kecil...biarpun mereka bayar setinggi langit.
2. Sita motor yang dikendarai anak, dan biarkan orang tuanya yang harus mengambil, lalu ingatkan orangtuanya akan bahaya anak menggunakan motor.

Ingat, anak itu masa depan kita, masa depan bangsa kita. Walaupun mereka mungkin bukan anak kita, tapi bukan tidak mungkin anak kita pun akan terbawa pergaulan....





Copas dan Edit dari Maulana dari page Kampanye CAMOT: "Sudah banyak anak-anak kecil yang mengendarai motor. Tapi sebenarnya "concern" saya bukan hanya pada keselamatan si anak (dan pengguna jalan lainnya), tapi pada bahaya yang jauh lebih besar dari itu yaitu mentalitas "mentolelir suatu pelanggaran yang nyata", sehingga budaya melanggar aturan menjadi suatu kelumrahan.

Para orang tua yang mentolelir anak di bawah umur (tanpa SIM) mengendarai motor, sama saja dengan membunuh karakter si anak tersebut, membunuh mentalitas taat peraturan, membunuh karakter disiplin. Tanpa sadar orang tua sudah menanamkan mentalitas "melanggar" sejak kecil, dan membesarkannya dengan mentalitas tersebut.

Para orang tua seharusnya menjadi contoh dan teladan akan kepatuhan pada peraturan, bukan malah menjadi "sumber" dari berbagai masalah ketidakpatuhan dan pelanggaran.

Mari tegakkan peraturan berlalu lintas!
Mari tanamkan karakter taat peraturan pada anak2 kita!
Tanpa teladan dari kita, jangan harap anak-anak kita kelak akan menjadi warga negara yang taat peraturan.

Permasalahan lalu-lintas di negeri ini amat banyak, dan kita masih punya pilihan untuk membuatnya lebih baik, sekecil apapun kontribusi kita. Mari mulai dari keluarga dan lingkungan kita. Jangan sungkan untuk menjewer kakak, adik, uwa, paman, tetangga, yang membolehkan anak2nya yang masih di bawah umur mengendarai motor!

SEBARKAN KAMPANYE INI.......!!! "Cegah anak-anak mengendarai motor!"


Posting ini merupakan bagian dari kampanye CAMOT : Cegah Anak-anak Mengendarai Motor


(kaskus)

0 komentar:

Posting Komentar

Javierkovic. Diberdayakan oleh Blogger.